Minggu, 21 Juli 2019

Telur Mentah, Membuat Sehat Atau Berbahaya Bila Dimakan?


DPNTimes – Jika dicermati, lumayan banyak orang yang sengaja mengonsumsi telur mentah. Selain dijadikan gabungan jamu, kerap kali telur mentah juga bisa dikonsumsi langsung begitu saja atau dijadikan embel-embel pada berbagai jenis kuliner. Mereka yang mengonsumsinya menganggap telur mentah berguna bagi kesehatan. Apakah pikiran ini memang benar?

Anggapan bahwa telur mentah berkhasiat

Telur mentah sebenarnya cukup sering dipakai selaku materi gabungan ketika membuat banyak sekali macam masakan seperti campuran kudapan manis atau dijadikan krim dan saus masakan. Keberadaan telur mentah ini bisa menciptakan gabungan mengembang, lebih lembut, dan kental. Hanya saja, ada sebagian adonan yang tidak diolah kembali sehingga bahwasanya saat mengonsumsinya kita mengonsumsi telur mentah.

Selain itu, banyak orang yang menyebabkan telur mentah sebagai gabungan minuman tradisional susu telur madu jahe (STMJ). Bahkan, sebagian olahragawan percaya jika telur mentah yang diaduk dalam minuman protein shake akan makin mengembangkan stamina.

Memang, pakar kesehatan menyebut telur yang belum dimasak mempunyai kandungan vitamin, mineral, lemak, dan antioksidan yang jauh lebih tinggi daripada telur yang telah dimatang, tetapi bukan mempunyai arti kita bisa sembarangan mengonsumsi telur mentah.

Sebenarnya, protein di dalam telur mentah lebih sukar diserap oleh badan

Anggapan bahwa telur mentah bisa menawarkan protein dengan jumlah yang lebih tinggi mampu dianggap kurang tepat. Hal ini disebabkan oleh kondisinya yang masih mentah justru menciptakan tubuh kesusahan untuk menyerap protein. Meski jumlahnya lebih banyak, pasti hal ini akan percuma karena hanya sedikit protein yang mampu diserap.

Penelitian yang dilakukan pada 2004 yang dipublikasikan dalam International Journal of Food Sciences and Nutritioni justru mengungkap fakta bahwa tubuh lebih banyak menyerap protein yang ada di dalam telur matang. Jumlahnya mampu meraih 90 persen. Jika kita makan telur mentah, hanya 50 persen protein di dalam telur yang mau diserap.

Selain protein, perembesan biotin juga tidak optimal

Selain protein, pakar kesehatan menyebut proses penyerapan biotin atau vitamin B7 ternyata juga akan menjadi tidak optimal kalau kita makan telur mentah. Hal ini disebabkan oleh sifat dari vitamin ini yang larut air. Selain itu, eksistensi protein avidin di dalam putih telur yang masih mentah bisa membuat biotin terikat dan akhirnya tidak mampu diserap oleh tubuh.

Jika kita mengolah masakan telur, maka kandungan protein avidin ini akan hancur dan kesannya membuat biotin mampu diserap dengan lebih baik.

Makan telur mentah menciptakan risiko bengkak basil meningkat

Pakar kesehatan menyebut hobi mengonsumsi telur mentah ternyata mampu membuat risiko terinfeksi kuman salmonella meningkat. Sebagai info, bakteri ini memang gampang dijumpai di dalam banyak sekali macam produk hewani mirip daging, telur, dan susu mentah. Jika hingga masuk ke dalam badan, maka risiko untuk mengalami gangguan pencernaan akan meningkat.

Berikut yakni fakta wacana risiko bisul kuman salmonella jika makan telur mentah.

  1. Bakteri ini bisa ditemukan di dalam cangkang telur

Pakar kesehatan menyebut cangkang telur mentah rentan terpapar kuman salmonella yang berasal dari ayam yang menelurkannya atau dari proses penyimpanan dan distribusi telur yang kurang higienis. Jika kita makan telur mentah, dikhawatirkan isi telur bisa terpapar bakteri ini dan balasannya kita pun mengonsumsi bakteri tersebut.

  1. Gejala infeksi bakteri salmonella

Jika sampai kita terinfeksi basil salmonella, biasanya gejalanya akan timbul sekitar 6 jam atau tiga hari sesudah makan telur mentah. Gejalanya mampu berbentuknyeri perut, mual-mual, diare, demam, sakit kepala parah, sampai dehidrasi.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita mengolah masakan telur terlebih dulu sebelum mengonsumsinya.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

CLOSE ADS
CLOSE ADS

DPNTimes

Arsip Blog

DPNTimes Health

SERAMBI DPNTIMES

EDUKASI DPNTIMES